FORUM PENGAJIAN QUR'AN HADITS

"Kami hanya ingin menegakkan nilai-nilai Al-Quran dan Al-Hadits"
cbox

Jumat, 05 Juli 2013

By : Ust. IM

KEUTAMAAN MENGAJI

Salah satu nikmat Allah yg terbesar adalah dalam hidup yg sekali ini kita dapat menetapi agama Islam dengan cara yang benar sesuai dg ajaran Rasululah Saw, yaitu berdasarkan Qur’an dan Hadits serta berjamaah (QHJ).

Di dalam jamaah kita semua (satu2nya jamaah) disibukkan dengan kegiatan mengaji Qur’an dan Hadits, sbgmn yg telah kita fahami, bahwa kedua2nya adalah merupakan sumber kebenaran yang absolute, pedoman yang jika kita pegang-teguh maka kita tidak akan tersesat, dan dijamin masuk surga selamat dari neraka.

Al-Qur’an merupakan "kalamullah" (firman Allah) yang diwahyukan kepada RasulNya Saw, sekaligus mukjizat keNabian yg tiada bandingannya, setiap huruf yang terdapat di dalam al-Qur’an adalah 10 kebaikan dan setiap kalimat yang terdapat di dalamnya adalah hukum Ilahi yang wajib kita agungkan.

Demikian pula dengan semua Hadits Nabi Saw yang merupakan wujud dari samudera ilmu yang tak terkira kedalaman dan luasnya. Tidak ada satupun Hadits Nabi yang sia-sia, tidak berlebihan jika seorang tokoh Muhadditsin agung yakni imam Ahmad bin Hambal rahimahullah mengatakan bahwa Hadits dhoif (bukan maudhu’) lebih baik daripada rokyu (logika akal) manusia.

MUTIARA HIKMAH YANG TERKANDUNG DI DALAM HADITS

Bagi orang awam yang tidak mampu memahami Hadits Nabi Saw, umumnya beranggapan bahwa mengaji Hadits adalah kegiatan yang sama sekali tdk mendatangkan faedah apa2, malah menurut mereka banyak diantara Hadits Nabi sebenarnya sama sekali tdk mengandung faedah (hikmah), sebagai contoh, Hadits yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari, dari Anas bin Malik;

إِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُخَالِطُنَا حَتَّى يَقُولَ لِأَخٍ لِي صَغِيرٍ يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ. رواه البخاري: ٥٧٧٧٨
Sesungguhnya Nabi Saw bergaul dengan kami (anak kecil), sehingga beliau bersabda kepada saudaraku yang masih kecil; Wahai Aba Umair apakah yang dilakukan oleh an-Nughair (burung kecil yg paruhnya berwarna merah) ?. HR. Al-Bukhari : 57778

Sebelum kita bahas lebih lanjut, izinkan sy bertanya lur....,
Menurut anda apakah hikmah yang terkandung dari Hadits tsb ? mungkin umumnya kita akan yang berpendapat, hikmah Hadits itu hanyalah menceritakan bahwa Nabi akrab dengan anak kecil, tidak lebih dari itu.

Tahukah anda bahwa para ulama telah menelaah Hadits tersebut sehinga mereka mendapatkan hikmah yang tak terhitung jumlahnya dari Hadits yg sangat simpel tsb, imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dlm kitabnya “Fathul Bari” (syarah kitab Hadits al-Bukhari) menjelaskan;

وَذَكَرَ ابْنِ الْقَاصِّ فِي أَوَّلِ كِتَابِهِ أَنَّ بَعْضَ النَّاسِ عَابَ عَلَى أَهْلِ الْحَدِيثِ أَنَّهُمْ يَرْوُونَ أَشْيَاءَ لَا فَائِدَةَ فِيهَا، وَمَثَّلَ ذَلِكَ بِحَدِيثِ أَبِي عُمَيْرٍ هَذَا قَالَ : وَمَا دَرَى أَنَّ فِي هَذَا الْحَدِيثِ مِنْ وُجُوهِ الْفِقْهِ وَفُنُونِ الْأَدَبِ وَالْفَائِدَةِ سِتِّينَ وَجْهًا.
Ibnu al-Qash berkata di awal kitabnya, sesungguhnya sebagian manusia mencela para ahli Hadits, sebab mereka meriwayatkan banyak hal (Hadits) yang tidak ada faedahnya, contohnya adalah Haditsnya Aba Umair ini, mereka tidak menyadari bahwa di dalam Hadits ini sebenarnya terdapat berbagai hukum fiqh dan undang-undang etika serta 60 jenis faedah yang lainnya.

Yang tersirat di dalam Hadits tsb antara lain; Disunnahkannya seorang imam berkunjung kepada rukyah, Disunnahkannya seorang imam untuk akrab dengan rukyah biasa dan anak kecil, diperbolehkannya seorang lelaki berkunjung kepada perempuan yg tidak mahram jika dia sudah tidak muda lagi dan aman dari fitnah, berjalannya seorang Hakim (imam) dengan tanpa di kawal, diperbolehkannya memanggil anak kecil dengan “kuniah” (nama Abu ...atau Aba ...), diperbolehkannya memelihara burung sebagi hewan peliharaan (pet) dll.

Yang lebih ekstrim lagi adalah apa yg dilakukan oleh imam as-Syafii rahimahullah, ketika berkunjung ke rumah sahabat sekaligus muridnya, yakni imam Ahmad bin Hambal rahimahullah, beliau (as-Syafii) tidak tidur (memejamkan mata) satu malam penuh, walaupun berbaring di atas tempat tidur hanya karena merenungkan Hadits tentang Aba Umair, sehingga beliau tdk mengerjakan sholat tahajjud.

Ketika datang waktu sholat subuh, beliau langsung turun dari tempat tidur dan pergi ke Masjid untuk mengerjakan sholat subuh dengan tanpa berwudhu’, karena memang belum batal dari mulai waktu sholat isya’ sampai subuh, beliau menghabiskan waktu satu malam penuh untuk merenungkan Hadits tsb, dan ternyata mendapatkan lebih dari 1000 faedah (hikmah) darinya.

KESIMPULAN

Itulah bukti, bukti betapa istimewanya menjadi orang jamaah apalagi sehingga menjadi Muballigh/ghot yang mempunayai banyak kesempatan berinteraksi dg ilmu QH, sehingga waktu yg digunakan untuk merenungkan Qur'an dan Hadits serta menggali hikmah2 yg terkandung di dalamnya sbgmn yg dilakukan oleh imam as-Syafii di atas ternyata pahalanya luar biasa besarnya;

سَاعَةٌ مِنَ العَالِمِ مُتَّكِئٌ عَلَى فِرَاشِهِ يَنْظُرُ فِي عِلْمِهِ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ الْعَابِدِ سَبْعِينَ عَامًا. رواه الديلمي في مسند الفردوس عن جابر (ضعيف)
Sesaat dari seorang Alim yang bersandar di alas tidurnya untuk menelaah ilmunya lebih baik daripada ibadahanya seorang ahli ibadah selama 70 tahun. HR. Ad-Dailami.

Ngaji…ngaji…ngaji….lur.... ! muga2 Allah paring barokah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!