FORUM PENGAJIAN QUR'AN HADITS

"Kami hanya ingin menegakkan nilai-nilai Al-Quran dan Al-Hadits"
cbox

Sabtu, 06 Juli 2013

JIHADNYA ORANG YANG TIDAK HADIR DALAM JIHAD

  • JIHADNYA ORANG YANG TIDAK HADIR DALAM JIHAD


    Diterjemahkan : Ibnu Qolami Al-Muhajir

    Seri ke 2 dari buku : Dengan Darah Mereka Berpetuah

    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

    Segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam, Shalawat serta salam semoga tercurah bagi Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya, serta orang-rang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.

    Amma ba`du :

    Kebanyakan kaum muslimin (1 dan 1,5 Milyar) sangat menginginkan seandainya ada kesempatan dibukakan bagi mereka agar dapat berperan walau hanya sedikit demi membela saudara-saudara mereka di Iraq, Afghanistan atau Palestina. Dan banyak dari kaum mukmin sangat menginginkan seandainya dia mampu datang ke Iraq untuk benar–benar ikut serta dalam jihad bahkan banyak dari mereka yang sangat ingin merelakan diri dalam amaliyah istisyhadiyah demi membela agama Allah Subhaanahu wa Ta'ala.

    Dan kita jika memperhatikan dan memahami sebab–sebab waqi` (realita) karena ketidakmampuan para ikhwah itu (para pembela jihad) dalam rangka ikut serta beramal dalam peperangan melawan thogut, maka kita (termasuk bagian dari menghasung kemampuan dan i'dad dengan segala kekuatan yang kita mampu) membuat metode yang dimampui oleh saudara–saudara kita (pembela jihad), khususnya para pemuda diantara mereka yang dengannya ia bisa ikut serta dalam peperangan sedangkan mereka yang dirumah–rumahnya selama tidak mampu pergi dengan jasad/raga mereka, dan kami berusaha menjadikan metode itu mudah dan jelas atas izin Allah semampu mungkin.

    Saudara kami para pembela jihad yang tidak hadir dalam jihad:

    Sesungguhnya saudara–saudara kalian di Iraq, Afghanistan dan di front–front lainnya menghadapi musuh bukan seperti musuh lainnya, ia adalah musuh yang berlipat ganda (koalisi) yang dibentuk dengan pencampuran dari setiap kejahatan dan benih–benih kekotoran serta perasan tipu muslihat dan makar. Sesungguhnya musuh kalian hari ini adalah setan dengan setiap bala tentaranya. Oleh karena itu, agar kita jelas dalam mengenai sasaran maka wajib untuk kita perhatikan siapa yang kita perangi dan front perang mana yang kita arungi. Dan pada perang apa yang wajib untuk kita tentukan pertama kali dari para musuh, maka kita katakan dengan ringkas bahwa para musuh adalah:

    1. Setan dan jiwa yang memerintahkan pada kejelekan,

    2. Yahudi yang diwakili oleh negara yahudi israel dan setiap pembelanya,

    3. Para salibis yang dipimpin oleh amerika dan sekutu–sekutunya,

    4. Rafidhah, majusi dan anjing–anjing mereka,

    5. Orang–orang murtad, orang–orang yang mudahanah (bertoleransi) dan para antek–anteknya dari bangsa kita sendiri.

    Dan penjelasan nasehat–nasehat dan saran–saran bagi orang yang tidak hadir dalam jihad ini sebagai berikut:

    1. Idad Imani (persiapan spiritiul iman) bagi orang yang tidak hadir dalam jihad.

    2. Idad Madi (persiapan materi) bagi orang yang tidak hadir dalam jihad.

    “Militer–Badan (Fisik)–Kesehatan–Elektronik... “

    3. Dakwah bagi orang yang tidak hadir dalam jihad kepada Tauhid dan Jihad ditengah–tengah idad itu sendiri.

    4. Berperan serta bagi orang yang tidak hadir dalam jihad dalam membantu langkah–langkah awal untuk jihad yang bersifat (bermakna) perang.

    I. I`DAD IMANI BAGI YANG TIDAK HADIR DALAM JIHAD

    Sudah menjadi keharusan untuk dapat mengalahkan nafsu dan setan hingga terealisasi kemenangan melawan musuh kafir, yang kami maksud adalah setiap hal yang mengajak kepada kesesatan, maksiat dan akhlak buruk, musuh ini ada yang bersifat internal dan bersifat external. Oleh karena itu musuh seperti ini adalah yang paling berbahaya dan paling banyak bahayanya karena ia bekerja seperti bakteri yang ganas, karena ia tidak membunuhmu langsung pada awalnya akan tetapi ia menghancurkan raga dan anggota badanmu sehingga menjadikanmu seperti tanaman mati yang tidak bergerak dan tidak bermanfaat. Oleh karena itu berhati–hati dan waspada dari musuh semacam ini adalah wajib, karena tidak ada yang lebih besar dan lebih kuat yang dapat menghancurkanmu daripadanya. Maka kita menyiapkan diri mengahadapi musuh ini adalah langkah awal dalam berperang. Jika jiwamu mampu mengalahkannya, maka setelahnya akan lebih mudah bagimu. Dan jika engkau tidak mampu, maka aku mengira engkau tidak akan mampu ikut serta dalam perang yang engkau niatkan bergabung di dalamnya.

    Oleh karena itu pertama kali kewajibanmu jika engkau berazzam membela saudara–saudaramu hendaklah engkau letakkan kakimu di atas jalan jihad dan dalam waktu yang sama engkau kalahkan setanmu, dan pertama kali yang seharusnya engkau selesaikan adalah niat yang jujur agar engkau mendapat pahala jihad sedangkan engkau berada di rumahmu selama engkau tidak mengetahui jalan menuju para mujahidin. Akan tetapi sekali–kali engkau tidak akan mendapatkan pahala kecuali dengan adanya kejujuran darimu, maka seandainya tiba–tiba datang pesawat khusus untuk membawamu sekarang ini ke negeri jihad apakah engkau langsung keluar untuk melaksanakan kewajiban yang telah hilang ini atau engkau beralasan sebagaimana orang–orang banyak beralasan bahwa ibu tidak ridho. Pendidikan itu penting dan apa yang telah engkau lakukan termasuk bagian dari i`dad juga penting, dll.

    1. Diantara tanda kejujuran adalah mengeluarkan/membuat paspor jika sebelumnya tidak ada dan dia jadikan selalu siap di saat apapun.

    2. Diantara tanda kejujuran adalah mempersiapkan diri, jiwa, dan raga, serta berdoa dengan sungguh–sungguh agar Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan bagimu, dan menunaikan amanat kepada pemiliknya berupa harta dan pinjaman–pinjaman sebagaimana jika engkau akan meninggalkannya beberapa hari lagi atau mewakilkan kepada seseorang amanat–amanat itu hingga ia menunaikannya untukmu jika terjadi keterpaksaan bagimu.

    3. Keadaan ini serupa dengan keadaan kebanyakan para pemuda yang baru menempuh jalan istiqomah ketika bapak mereka melarang, mereka sholat fajar karena takut atas mereka bahkan terkadang mereka menutup pintu agar anak itu tidak keluar, maka minimal bagi orang yang jujur niatnya hendaklah ia berdiri pada waktu sholat dihadapan Rabbnya untuk melaksanakan sholat dan lisan keadaannya berkata, “Wahai Rabb kalau bukan karena pintu ini aku pasti keluar karena aku telah siap“

    4. Dan hadits–hadits yang menerangkan pahala hanya sekedar niat dalam keadaan tidak mampu melakukannya sangat banyak sekali, lihat Riyadus sholihin karangan An Nawawi dan yang lainnya.

    Berikut ini kami jelaskan padamu tadrib imani (latihan spiritual) yang wajib engkau sempurnakan agar tetap teguh diatas jalan ini, yaitu :

    1. Menjaga sholat 5 waktu dengan selalu berjamaah (Insya Allah)

    Saudaraku muslim, di sana banyak saudara–saudaramu di Iraq telah dilarang dan terhalang dari nikmatnya sholat di masjid, karena diisolasi dan ditutup oleh orang-orang rofidhoh semoga Allah menghinakan mereka. Oleh karena itu kami sangat iri dengan kalian karena kalian mampu pergi ke masjid tanpa ada rasa takut atau khawatir. Dan ketahuilah bahwa jika engkau termasuk dari orang yang sholat fajar dan isya' di masjid maka engkau telah menempuh jalan yang benar yang menghantarkan kepada jihad atas ijin Allah Subhanahu wa Ta'ala.

    2. Minimal engkau melaksanakan sholat 2 rokaat pada pertengahan malam setiap hari.

    Dan ketahuilah bahwa jika engkau telah mampu sholat pada pertengahan malam, artinya engkau mampu untuk berjaga–jaga di wilayah perbatasan jihad. Dan jika engkau tidak mampu berdiri pada malam hari untuk sholat sedangkan engkau di rumahmu dan sarana prasarana ada pada dirimu, lalu bagaimana engkau akan sholat malam ketika jihad? Bagaimana engkau akan mampu menanggung beratnya malam pada musim dingin atau tiupan jahanam di musim panas? Maka mintalah pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk sholat malam, dan ketahuilah bahwa engkau ketika sholat dua rokaat di kamar ber-AC dalam keadaan tenang, aman, dan kenyang, maka sesungguhnya pada waktu itu di sana saudara–saudaramu, para mujahidin di Iraq terdapat orang–orang yang berdiri dengan senjatanya mengamati musuh, ia tidak merasa aman dari mana musuh akan datang, berdiri di belakang dinding dan ia tidak tahu apakah dinding itu dapat melindunginya dari musuh atau dari dinginnya udara yang sangat menyengat di musim dingin.

    3. Hendaknya minimal engkau berpuasa sehari dalam sepekan.

    Sesungguhnya hal itu membiasakan dirimu dalam menanggung derita lapar yang terkadang menimpamu di medan jihad. Dan ketahuilah bahwa para sahabat Rasullullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, salah seorang dari mereka berperang sedangkan ia meletakkan batu di perutnya karena sakit kelaparan. Maka jika engkau mendapatkan beberapa penderitaan lapar ketika puasa namun engkau dalam keadaan tenang, karena engkau mendapatkan apa yang akan engkau makan ketika berbuka. Ketika engkau berbuka dengan segala apa yang engkau inginkan bagi dirimu dan menikmatinya di depan mata, sesungguhnya disana saudara–saudaramu di Iraq mereka menyambung puasa siangnya dengan puasa malam dan tidak berbuka, namun juga tidak mengeluh karena mereka tidak mendapatkan makanan berbuka. Seandainya mereka mendapatkannya pun tidak mampu menutupi sakitnya karena lapar kecuali hanya sedikit. Namun demikian mereka mengharapkan pahala di sisi Rabb semesta alam, maka lihatlah! Dimana posisi kalian dan mereka!!

    4. Hendaknya engkau mengkhatamkan Al-Quran minimal sekali dalam 1 bulan, jika engkau jadikan sebagai wirid bagi dirimu dengan setiap hari engkau membaca 1 juz Al-Quran, maka engkau akan mengkhatamkannya setiap bulan. Maka jika engkau telah mengkhatamkan Al-Qur'an pada awal bulan, ketahuilah bahwa engkau memiliki saudara di iraq yang salah satu seorang dari mereka mengkhatamkan semua Al-Quran sedangkan ia berdiri di barisan terdepan menakut–nakuti musuh dan musuh menakut–nakutinya, ia tidak dalam kondisi rasa aman dan tenang ketika membaca Al-Qur'an, maka lihatlah! Dimana posisimu dibandingkan orang ini! pahala apa bagimu dan pahala yang mana bagi mereka?!

    5. Bersungguh–sungguhlah engkau agar menjadi orang yang mengenal secara baik dengan sunah Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan hafalkan beberapa hadits beserta Al-Qur'an, karena ia akan menjadi bekalmu yang dapat mententramkan jiwamu. Dan ketahuilah bahwa di waktu engkau membaca beberapa hadits jihad dan pahala syahid, sesungguhnya saudaramu di iraq sedang beramal dalam mempraktekkan hadits–hadits itu secara nyata di lapangan yang dengan kedahsyatannya dapat menghancurkan singgasana orang–orang dzolim. Dan sangat beda antara orang yang hanya membaca atau menghafal hadits dengan orang yang mengamalkan hadits tersebut secara perbuatan dan mempraktekkannya.

    6. Engkau wajib menelaah beberapa buku sejarah dan beberapa biografi para sahabat dan tabi`in, agar mereka menjadi panutan bagimu, yang menunjukimu dari pekatnya malam dalam gelapnya peristiwa–peristiwa, dan kondisi waqi` (realita). Dan ketahuliah di waktu air mata mengalir di pipimu dan engkau mengikuti sikap–sikap mereka serta kagum dengan kepahlawanan mereka, maka disana, saudara–saudaramu di iraq sedang bekerja (beramal) untuk menambah lembaran–lembaran sejarah kepahlawanan. Sejarah orang–orang sholih dan pembesar–pembesar sejarah yang akan engkau baca dan dibaca oleh anak–anak kalian. Maka berusahalah agar engkau menjadi orang yang membuat sejarah bukan yang membaca sejarah.

    7. Berakhlaklah dengan semua akhlak yang baik, dan menjauhi segala akhlak yang buruk dan jelek. Akhlak terpuji pertama adalah engkau menyebarkan salam, perbuatlah setiap hari untuk memberi salam kepada orang yang engkau kenal. Jika engkau mampu berbuat hal itu maka engkau akan mendapatkan kesenangan jiwa dan akhlak yang baik. Karena akhlak baik itu apa yang engkau bergaul kepada manusia dengannya, bukan engkau bergaul dengan dirimu sendiri.

    Sehingga jika engkau mampu memberi salam kepada orang yang engkau kenal dan tidak engkau kenal, maka engkau telah bergaul dengan manusia dengan akhlak yang baik. Ya, mungkin perkara ini sangat sulit, namun akan mudah bagi yang diberi kemudahan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan ketahuilah bahwa engkau sangat membutuhkan akhlak ini dalam jihad karena ia dapat menghapus kebencian dalam dada.

    Dan membuat engkau mampu memaafkan saudaramu jika mereka berbuat salah pada dirimu. Maka janganlah engkau meremehkan akhlak ini walaupun sudah terbayang padamu urusannya hanya remeh saja. Ketahuilah bahwa wasiat Rasullullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang pertama dan utama kepada para sahabatnya di madinah adalah menyebarkan salam (untuk membangun masyarakat yang saling mencintai), menyambung tali silaturahhim (untuk membangun keluarga yang kokoh), dan sholat malam sedang manusia tidur (untuk membangun manusia yang lurus).

    Disini kita melihat adanya tahapan dari masyarakat dan perkotaan menuju kepada keluarga dan famili, kemudian kepada diri sendiri dan individu.

    بِسَلَامٍالْجَنَّةَتَدْخُلُوانِيَامٌوَالنَّاسُوَصَلُّواالطَّعَامَوَأَطْعِمُواالسَّلَامَأَفْشُواالنَّاسُأَيُّهَا

    ”Wahai sekalian manusia sebarkanlah salam, berilah makan orang yang membutuhkan, dan shalat malamlah ketika manusia pada tertidur. Maka kalian akan masuk surga dengan selamat.” (Hr. Imam Tirmidzi dalam Sunan-nya, juz 9, halaman 25, hadits no. 2409).

    8. Jadikanlah harta itu berada di tanganmu bukan engkau jadikan ia berada di hatimu. Dan berusahalah mencari lebih banyak lagi harta halal, karena jihad sangat membutuhkan orang–orang kaya seperti Utsman bin affan, Abdurrohman bin auf dan para sahabat lainnya yang kaya. Dengan syarat engkau niatkan mengumpulkan harta bukan untuk dirimu sendiri dan kemegahan, akan tetapi hanya untuk jihad dan membantu para mujahidin. Maka setelah engkau mengeluarkan apa yang engkau keluarkan dari hartamu untuk keluargamu maka tabunglah sisa hartanya, hingga jika telah datang kesempatan bagimu untuk menyampaikannya kepada mujahidin maka engkau kerjakan dengan segera dan secepat mungkin.

    Pastikan bahwa hartamu halal dan jauhilah harta–harta syubhat. Dan ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan bahwa barang siapa yang bergelut di sekitar syubhat, maka ia akan terjerumus di dalamnya. Bantulah para mujahidin walau hanya dengan 1 dirham, sungguh 1 dirham telah mendahului 100 ribu dirham sebagaimana disebutkan dalam hadits. Mulailah dengan jujur dari sekarang untuk menabung dan meminimalisir pengeluaran yang tidak bermanfaat dan yang bukan keharusan, hingga jika ia mendapati kemudahan jalan untuk menyumbang, ia akan segera menyumbangkannya.

    Bisa jadi orang tersebut mendapat kemudahan untuk dapat menempuh jalan namun tidak memiliki harta untuk berangkat keluar. Oleh karena itu, ia harus mempersiapkan diri untuk keadaan seperti itu dengan menabung apa yang ia mampu, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.

    9. Kecintaanmu kepada jihad tidak menghalangimu dari menikah.

    Dan ketahuilah bahwa mayoritas para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang–orang yang sudah menikah. Namun menikah itu tidak menghalangi seorangpun dari mereka dari berjihad, dan juga jihad tidak menghalangi satupun dari mereka untuk menikah.

    Dan berusahalah menikahi orang yang menjaga kehormatan dirimu dan membantu perkara agamamu. Jadikanlah niatmu dalam menikah untuk memperbanyak generasi kaum muslimin, karena kita hari ini sangat membutuhkan banyaknya jumlah (kwantitas) hingga salah satu dari kita bersama para anak–anaknya menjadi satu kelompok perang mujahidin. Jika niatmu agar Allah Ar-Razaq memberi rezeki keturunan para mujahidin, maka alangkah indahnya (bagusnya) pernikahan itu dan alangkah bagusnya niat itu.

    10. Tidak melihat kepada yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

    Pada saat ini, dimana gambar–gambar buruk dan tak senonoh telah tersebar hingga hampir–hampir tidak nampak selainnya, kita melihat bahwa ujian ini sangat sulit dan bencana ini sangat besar. Akan tetapi pada waktu yang sama kita tahu bahwa pahala akan lebih besar dan surga lebih mahal, serta ridho Allah Rabb semesta alam lebih besar dan agung. Oleh karena itu, barangsiapa yang berharap untuk bertemu dengan Rabbnya, jihad di jalan-Nya dan membela saudara–saudaranya maka hendaklah menahan dirinya dari melihat apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala haramkan.

    Cara mewujudkan hal itu lakukanlah berikut ini:

    a. Mematikan (mengeyampingkan) seluruh stasiun TV yang tidak baik, dan jika kamu mampu menutup semuanya (sepenuhnya) maka itu lebih baik. Jika engkau beralasan bahwa engkau akan cukup hanya melihat berita dan menyaksikan program–program islam, maka kita tahu bahwa hal itu hanyalah tipu daya setan. Dan bahwa bala tentaranya tidak akan pernah membiarkan kamu hingga mereka dapat menjerumuskan kamu ke dalam apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala haramkan.

    Maka hati–hatilah dari mereka yang hendak mengujimu dan tutuplah pintu yang para bala tentaranya datang kepadamu dari arah tersebut. Dan jika kamu tidak mampu dengan hal itu, jika engkau tidak memilikinya misalnya, maka jauhilah melihat kepadanya. Sedangkan berita–berita dan program–program islam, maka kami nasehatkan kepadamu untuk menelaah (melihat) dari majalah–majalah yang terpercaya dan buku–buku yang bermanfaat. Dan ketahuilah di waktu engkau berusaha berjihad melawan hawa nafsumu agar tidak melihat apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala haramkan, sesungguhnya saudara–saudaramu para mujahidin di Iraq sedang berjihad hingga kehormatan mereka tidak terkoyak dan kemuliaan mereka tidak dihinakan.

    b. Jauhilah jangan sampai engkau biarkan setan menipumu untuk masuk ke dalam tempat–tempat yang serba bebas (permisifme) di internet, dan berusahalah untuk melawan hawa nafsumu dan melarangnya dari hal itu.

    c. Jadikan seluruh perhatianmu dalam rangka meninggikan kalimat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan berkhdimat bagi islam serta membela saudara–saudaramu. Dan berusahalah engkau jadikan setiap tujuan dan urusanmu, yang engkau tidur dan duduk selalu bersamamu. Jika engkau mampu berbuat hal itu, maka ketahuilah bahwa tidak ada tempat lagi untuk urusan–urusan dan perkara–perkara keji yang terlintas dalam pikiranmu setelah itu.

    Saudaraku muslim, inilah langkah-langkah pembelajaran demi mencegah kejahatan setan dan hawa nafsu yang selalu menyuruh pada kejahatan, jika engkau mampu mengatasinya, maka setelah itu engkau akan lebih mampu lagi menghadapinya atas ijin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan jika engkau tidak mampu, maka kami tidak mengira (menyangka) kamu selain mengaku–aku saja, lemah tekadnya dan loyo motivasinya, engkau berkata apa yang tidak engkau perbuat dan berfikir apa yang tidak mampu engkau kerjakan. Dan ketahuilah bahwa inilah tingkat terendah amalan yang dapat kamu kerjakan. Jika engkau dapat menambah amalmu maka engkau termasuk orang-orang yang memiliki tekad yang tinggi dan berjiwa besar.

    II. I`DAD MATERI BAGI YANG TIDAK HADIR DALAM JIHAD MILITER–FISIK–KESEHATAN–ELEKTRONIK

    Saudaraku para penolong jihad:

    Kita hari ini sangat membutuhkan kecakapan dan keahlian secara ilmu, wawasan dan fisik. Sangat membutuhkan orang–orang yang berpengalaman dalam segala hal yang harus ada dalam medan jihad dan dalam membangun negara baru. Kebutuhan medan perang sangat begitu mendesak kepada orang orang yang memiliki ilmu syar`i, para da`i dan penuntut ilmu. Namun demikian kita tidak hanya membutuhkan ulama syariat saja. Namun kita membutuhkan para ulama (ahli ilmu) kelistrikan, elektronika, matematika, biologi, kedokteran dan segala hal, lalu siapa yang akan membuat senjata bagi kita, jika diantara kita tidak ada yang tahu ilmu tersebut? siapa yang akan menyampaikan suara kita kepada dunia? Siapa yang akan mengobati orang–orang yang terluka diantara kita?

    Kita sangat membutuhkan semua ini, maka kuatkanlah tekad, bertawakkal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan berusahalah mulai hari ini agar engkau menjadi orang yang ahli dengan salah satu dari seni ilmu ini. Karena saudara–saudara kalian di iraq sangat membutuhkan para ahli ilmu, para spesialis dan orang–orang yang berpengalaman. Sesungguhnya banyak dari mereka yang memiliki (membawa) senjata namun kebanyakan mereka tidak ada yang dapat membuat senjata. Dan orang mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dari pada orang mukmin yang lemah sebagaimana yang ditegaskan dalam hadits.

    Oleh karena itu, yang kami kehendaki dari kalian berikut ini :

    1. Bidang militer dan fisik

    Menambah badan, yaitu dengan memfokuskan pada fisik dan permainan (simulasi) seni perang. Karena sesungguhnya bertambahnya kemampuan fisikmu akan menambah kepercayaan dirimu. Dan menjadikanmu mampu menanggung beban kesulitan, menghadapi rintangan berat dan melaksanakan kewajiban–kewajiban tanpa merasa letih atau lemah. Maka jadilah selalu melazimi (rutin) latihan–latihan dan mempraktekkan kewajiban-kewajiban.

    Dan jadikanlah niatmu dalam hal itu adalah mempersiapkan diri untuk berjihad. Bayangkanlah bahwa dirimu sedang berlatih di medan jihad mempersiapkan diri untuk perang. Dan di tengah–tengah latihan selalu bayangkan bahwa dirimu sekarang sedang berada di Iraq dan musuh telah melancarkan serangan kepadamu, maka apa harapan yang akan engkau perbuat?

    Dan fokuskanlah dalam lari cepat, khususnya untuk jarak yang jauh.. ketangkasan... bersungguh-sungguh... menahan lapar.. dan berlatih menaiki gunung. Dan ketahuilah bahwa kemampuan fisikmu akan menjadi penolong utamamu setelah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kekuatan dari-Nya di tempat-tempat jihad. Maka berusahalah untuk melakukan latihan secara sempurna dan membentuk fisik yang kuat, sebagai penolong kita bukan malah sebagai beban (kekurangan) atas kita. Dan pada masing–masing terdapat kebaikan yang banyak atas ijin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Berusahalah untuk belajar berenang dan mengendarai mobil, telah disebuatkan dalam hadits:

    كُلُّ شَئْ ٍلَيْسَ فِيْهِ ذِكْرُ اللهِ فَهُوَ لَهْوٌ وَلَعِبٌ إِلاَّ أَرْبَعٌ مُلاَعَبَةُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ وَتَأْدِيْبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ وَمَشْيُهُ بَيْنَ الْغَرْضَيْنِ وَتَعْلِيْمُ الرَّجُلِ السِّبَاحَةَ

    “Segala sesuatu selain zikir kepada Allah azza wa jalla adalah permainan dan melailaikan kecuali empat hal: berjalannya seseorang diantara melatih kudanya, berlatih memanah, mencumbui istrinya, dan mengajari berenang." HR. Ath Thobroni dalam Al Kabir dengan sanad jayyid “bagus” sebagaimana yang dikatakan oleh Al Mundziri dalam At Taghrib wat Tarhib. Dan sanadnya dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Ad Diroyah. Di dhoifkan oleh Ibnu Hazm dalam Al–Muhalla dan disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash–Shahihah. Dari Makhul bahwa 'Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu menulis surat kepada penduduk Syam agar ajarilah anak–anak kalian berenang, melempar dan berkuda. (Kanzul Umal).

    Berusahalah belajar menggunakan senjata dengan segala macam–macamnya, karena ia termasuk tuntutan wajib jihad yang mana tidak akan sempurna kecuali dengannya. Dan berusahalah agar engkau ahli (berpengalaman) dalam persenjataan bukan hanya sekedar bisa menggunakannya saja. Dan berusahalah juga berlatih untuk menjaganya bahkan dapat membuatnya jika engkau mampu. Dan janganlah menunggu datang orang yang dapat melatihmu dalam menggunakan senjata, akan tetapi berusahalah sejak dari hari ini untuk berbuat itu, dari forum–forum jihad di internet.

    Berusahalah engkau membaca semampu yang dapat engkau baca tentang perang perlawanan (revolusi), perang gerilya dan seni–seni perang, perang media, perang mental (psy war), perang politik dan segala hal yang dapat menambah perbendaharaan wawasan dan pengalamanmu dalam melancarkan serangan dan perlawanan. Di sana banyak sekali muaskar nadhori (teori kemiliteran) di situs–situs internet.

    2. Bidang Kesehatan

    Tingkatan pertama adalah spesialis bedah, tulang dan pertolongan pertama pada kecelakaan (p3k). Semua itu sangat penting bagi mujahidin. Latihan–latihan seperti ini sangat banyak sekali dan sudah biasa di negara orang–orang yang tidak hadir dalam jihad, dan dengan tugas–tugas yang menyerupai.

    3. Bidang media dan komputer

    Berusahalah mempelajari tata cara proses komputer dan bagaimana cara menjaganya, serta segala yang engkau mampu dari ilmu di bidang komputer. Dan jadikanlah niatmu dalam hal itu adalah untuk jihad fisabililah dan membela agamanya. Pelajarilah segala yang berkaitan dengan situs–situs internet dalam membuat web, membangun forum (situs) dan korespondensi melalui e-mail. Begitu juga tata cara menghancurkan situs–situs yang menyerang islam, dan hal–hal yang berkenaan dengan pembuatan film–film, bagaimana tata cara menggunakan alat perekam gambar dan memproduksi film–film hingga cara mengup-load (mengunggah) ke internet dan situs–situs jihad, mengcopy dalam bentuk lembaran–lembaran, cd dan kaset–kaset. Bekerja dengan cara wajar dan ini adalah yang paling dibutuhkan oleh pasukan media para mujahidin pada hari ini.

    4. Bidang keamanan

    Tela`ah lah (lihat) apa yang tersebar di internet dan berusahalah mempraktekkannya dan menyebarkannya, karena hanya dengan mengenali musuh–musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan tersebarnya perasaan yang aman bagi para mujahidin dan para pembela mereka akan menambah musuh marah. Dan membuat marah musuh–musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah tuntutan syar`i.

    Berusahalah untuk mempelajari bahasa musuh–musuhmu. Karena mempelajari bahasa musuh kita bermanfaat dalam menekannya. Dan jika kita telah menekannya (atas ijin Allah Subhanahu wa Ta'ala) maka bahasa kita akan tersebar diantara para umat. Dan kita hari ini membutuhkan orang–orang yang berbicara dengan bahasa musuh kita hingga kita tahu apa yang mereka rencanakan, dan hingga kita dapat mengambil teknologi yang bermanfaat dari mereka.

    Hingga kita memerangi mereka dengan bahasa yang mereka pahami. Dan ketahuilah bahwa mempelajari bahasa mereka tidak harus (melupakan) bahasamu atau melepaskan akidahmu. Sebelumnya kita khawatir akan adanya peperangan melalui pengaruh budaya musuh atas budaya kita, akan tetapi kita hari ini atas karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala, meyakini bahwa peperangan (serangan) budaya musuh telah kalah. Dan bahwa hari ini tidak ada lagi di muka bumi ini orang yang tertipu dengan pengaruh budaya barat setelah nampak jelas kepalsuannya, kezaliman dan Kerusakannya. (namun untuk di Indonesia serangan budaya ini semakin menjadi jadi).

    Oleh karena itu sesungguhnya usaha kita dalam mempelajari bahasa mereka hari ini adalah agar kita mampu berbicara dengan mereka sesuai kadar akal mereka, hingga kita yang memerangi budaya mereka. Kita berharap menemukan diantara mereka orang yang mendengarkan, sehingga ia condong lalu berpikir dan mendapatkan hidayah dan Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Cukuplah kalian tahu, bahwa yahudi mengajari anak–anak mereka bahasa arab di sekolah–sekolahan mereka.

    4. Bidang Politik

    Lihatlah berita–berita dan pernyataan–pernyataan penting hingga engkau mengetahui perkembangan berita dan kejadian–kejadian terkini.

    5. Bidang elektronik

    Pelajarilah cara pembuatan (proyek) instalasi peledakan dari jauh, pengacau radar (alat deteksi) dan masuk ke dalam gelombangnya untuk mengetahui apa yang sedang digambar, dll.

    6. Senjata efektif (tepat guna)

    Yaitu do'a para mujahidin dan orang–orang yang ditawan dari mereka, khususnya. dan ini selemah–lemah iman dan persembahan minimal seorang muslim bagi saudara–saudaranya, sesuai prinsip :

    “Barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari golongan kami.“ (HR ath-Thabrani dalam al Mu'jamul-Awsath (7/270 no. 7473)

    Dan pertolongan dengan kemampuan yang paling minimal yaitu lisan. Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar memudahkan jalan bagimu kepada kesyahidan. Saya letakkan alenia terakhir (no.7) disini karena senjata itu salah satu sebab tidak kalah pentingnya dari sebab–sebab materi yang teraba dan nampak mata.

    III. DAKWAH KEPADA TAUHID DAN JIHAD BAGI MEREKA YANG TIDAK HADIR DALAM JIHAD

    Setelah kita selesai mempersiapkan diri dari sisi diri pribadi dalam rangka membangun mental dan jiwa hingga mampu berjihad, dan telah mempersiapkan segala kekuatan semampunya untuk itu, sekarang kita berusaha untuk meluaskan wilayah pengaruh seorang mujahid, agar dirinya menularkan kepada orang lain, mencakup setiap orang–orang yang ada di sekelilingnya yaitu keluarga, kerabat dan rumah tangganya. Karena seorang mujahid itu pertama dan terakhir adalah seorang yang memiliki keterikatan sentimentil dan ikatan kekeluargaan serta hubungan sosial. Ini semua semacam tekanan dan kekuatan yang dapat menguasainya atau mempengaruhinya.

    Sebagiannya bisa menjadi nilai negatif dan sebagiannya bisa positif, jika engkau berada dalam keluarga yang memiliki pengatur urusan–urusan agama dan jihad maka engkau telah mendapatkan hal yang sangat besar. Namun jika perkaranya tidak seperti itu, maka sesungguhnya engkau dalam bencana dan ujian yang sangat sulit. Bagaimana engkau dapat meyakinkan kedua orang tuamu tentang jihad? Bagaimana engkau membuat mereka puas (yakin) bahwa jihad itu adalah kewajiban (fardhu ain) bagi setiap muslim dan bahwa negeri–negeri islam memanggilmu? Apakah engkau dapat meyakinkan mereka untuk memberi izin bagimu agar dapat hijrah dan jihad? Apakah engkau dapat menjadikan mereka berjihad bersamamu? Berapa banyak mujahidin yang mampu engkau kumpulkan bersamamu dari kalangan teman–teman dan kerabatmu?

    Ini adalah pertanyaan dan persoalan yang dialami oleh orang–orang yang telah mempraktekkan jihad di iraq sini. Lalu bagaimana dengan orang–orang yang belum terealisasi jihad atau yang jauh dari jihad? Berikut ini kami paparkan kepada kalian sebagian apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal itu :

    1. Wajib bagimu untuk yakin sebenar–benar keyakinan dilubuk hatimu akan kewajiban dan keharusan jihad. Dan engkau telah mempraktekkan semua point–point yang telah disebutkan sebelumnya hingga engkau benar–benar mampu meyakinkan orang lain, karena seseorang tidak akan mampu meyakinkan orang lain jika ia sendiri tidak yakin.

    2. Engkau tegaskan dan teguhkan pada keluargamu bahwa agama ini adalah amanah di pundak-pundak kita. Dan termasuk sunnatullah bahwa orang–orang beriman akan diuji. Dan kekafiran telah berkumpul dan berkoalisi melawan kaum muslimin. Dan orang–orang bathil akan membela kebhatilannya dengan segala kekuatan. Lalu mengapa kita tidak membela agama dan hak–hak kita? dan mengapa kita tidak pergi menuju jalan jihad fi sabilillah dan tidak takut dengan celaan orang–orang yang mencela?

    “Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa.“

    3. Engkau biasakan keluargamu mendengar dan menyimak berita–berita jihad dan para mujahidin. Engkau gerakkan pada mereka semangat membela agama ini dan saudara–saudara mereka yang dimusuhi (diperangi) di berbagai negeri kaum muslimin, di Iraq, Afghanistan, Chechnya dan Palestina yang dijual oleh para penyeru nasionalis perusak. Ingatkan mereka dengan ayat–ayat jihad dan apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala janjikan bagi para mujahidin berupa pahala dan ghanimah. Dan kerugian dan penyesalan yang Allah Subhanahu wa Ta'ala janjikan bagi para qoidun (orang yang duduk–duduk tidak berjihad).

    Engkau jelaskan hukum jihad pada masa kita ini dan bahwa ia adalah fardhu ain bukan kifayah hanya dengan terjajahnya satu jengkal tanah dari negeri–negeri kaum muslimin walaupun sejengkal tanah itu tidak dihuni. Dan bahwa ini tidak ada lagi perselisihan diantara para ulama walaupun dianggap rukhsoh (keringanan) oleh orang–orang yang menganggapnya rukhshoh pada hari ini dari kalangan orang–orang yang takut akan keluarga, makanan dan minuman mereka. Dan sebutkan (ceritakan) kepada mereka beberapa hadits yang jelas dan terang seperti, “Barang siapa yang mati dan belum berperang .... dst“. Dan bersandarlah pada anjuran–anjuran sebelum ancaman–ancaman karena ia memiliki pengaruh positif dan signifikan.

    4. Terus menerus tegaskanlah bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membela agamanya, dan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan kita, dan bahwa kita lebih pantas untuk berlomba–lomba agar menjadi pengemban agama ini. Dan bahwa para mujahidin memerlukan orang seperti kamu dan seperti mereka walaupun sedikit pengalamannya (ilmunya). Walaupun hanya berupa pelajaran pemula seperti yang terjadi di Bosnia, sehingga kalian akan mendapat pahala yang besar. Dan bahwa setan–setan, jin, dan manusia berusaha memperindah duduk–duduk untuk menghalangi dari jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

    - jangan engkau tertipu dengan gemerlapnyan dunia dan keluarga yang tidak iltizam dengan agama, dan hati–hatilah dari pengaruh pernyataan–pernyataan dusta seperti mensifati (stigmatisasi) para mujahidin dengan terorris, atau memberi label pembicaraan tentang jihad dan kaset–kasetnya dengan stempel “Dilarang”, sesungguhnya yang dilarang itu adalah apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta'al dan Rasul-Nya, lalu apakah kita rela jika keluarga melarang kita dari Al-Quran?!! Karena agama adalah prinsip.

    Syair :

    -Setiap kali pemuda berpaling maka agama memaksanya.

    -Dan tidaklah yang berpaling dari jalan agama selain orang–orang yang sombong.

    5. Engkau yakinkan mereka bahwa kematian dan kehidupan adalah pemberian dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak ada yang mengambil dan memberikannya seorang pun selain-Nya. Maka pergi untuk berjihad tidaklah menyegerakan kematian dan tidaklah duduk–duduk di rumah dan bersembunyi di bawah ranjang akan mendapati umur panjang.

    - Aku menunda–nunda mencari sisa kehidupan, dan tidak aku dapatkan...

    - Bagi diriku kehidupan seperti aku bergerak maju...

    - Tidaklah luka kami berdarah di leher–leher kami...

    - Akan tetapi di atas kaki kami mengalirkan darah...

    Berapa banyak dari mujahidin yang berhijrah dan berjihad serta mengarungi pahit dan garangnya peperangan kemudian ia tetap hidup hingga mati di atas ranjangnya. Dan berapa banyak orang yang duduk–duduk di rumahnya, duduk di tengah–tengah keluarganya lalu ia tersedak oleh minuman lalu mati dan selesai perkaranya.

    6. Orang–orang disekelilingmu harus melihatmu bahwa dirimu adalah contoh yang baik dalam segala hal. Dalam ibadah, akhlak, ilmu dan amal, hingga mereka mencontoh sejarah kehidupanmu dan mentaati perintahmu.

    Dan ketahuilah bahwa tidak ada orang yang mentaati orang lemah atau mencontoh orang yang malas atau mengikuti orang yang perkataannya menyelisihi perbuatannya. Dan ketahuilah bahwa pelatihan–pelatihan yang telah engkau laksanakan sebelumnya berupa mujahadatun nafs (memerangi hawa nafsu), berakhlak baik, serta latihan fisik dan ilmu akan memberikan kesempatan bagimu untuk menjadi orang yang berpengaruh bagi orang–orang di sekelilingmu dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Kami mengetahui dari pengalaman bahwa banyak sekali dari para keluarga dan teman–teman yang dikalahkan oleh hawa nafsu, pikiran sesat, dan mengikuti setan laknatullah. Oleh karena itu sekali–kali mereka tidak akan mendapat hidayah walaupun di tanganmu terdapat mu`jizat–mu`jizat. Akan tetapi sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta`ala :

    “Sebagai udzur kepada Rabb kalian dan agar mereka bertakwa.”

    Maka janganlah berputus asa dan jangan berhenti karena ada beberapa nabi yang tidak mampu memberi petunjuk kepada istrinya dan anak–anaknya (Nabi Nuh alaihissalam), namun hal itu tidak membahayakannya sama sekali. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

    “Sesungguhnya engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah mampu memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki.”

    7. Wajib agar keluarga tidak menjadikan dirimu nampak bahwa hanya engkaulah satu–satunya sumber rizki, dan bahwa engkau harapan dan terakhir yang mereka miliki. Karena hal itu disebabkan urusan ini menjadikan mereka bergantung kepadamu dan menghalangimu dari banyak sekali perbuatan baik.

    “Sesungguhnya istri–istri dan anak–anak kalian adalah musuh–musuh kalian.”

    Wajib untuk engkau ajarkan kepada mereka bahwa Allah Ar-Razaq lah pemberi rizki satu–satunya. Dan bahwa berharap itu hanya digantungkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semata. Dan bahwa hidup dan mati itu pemberian Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, dan persiapkan mereka bahwa; “Sesungguhnya apa yang menimpamu tidak akan menyalahimu dan apa yang menyalahimu tidak akan menimpamu.” Sebagaimana dalam hadits.

    8. Berusahalah engkau jadikan keluarga semuanya hidup dalam suasana jihad, kepahlawanan dan akhlak yang baik. Memuji para mujahidin dan menjadikan mereka panutan, cahaya ilmu dan contoh yang baik. Hal itu bisa terjadi dengan membaca sejarah saudara–saudara mujahidin, pimpinan–pimpinan mereka dan amal–amal kepahlawanan mereka.

    9. Wajib untuk meyebarkan dalam rumah ruh kebencian dan kedengkian musuh–musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala dari yahudi, Amerika dan rofidhoh (syiah), majusi. Menyebutkan amal–amal keji yang mereka lakukan, bagaimana mereka menutupi (membungkus) serangan–serangan untuk mengenai (memukul) umat islam dan menumpasnya. Engkau jelaskan kepada mereka kadar kedengkian dan kebencian yang disembunyikan oleh musuh terhadap kita dan bahwa mereka tidak pandang bulu dalam serangan. Jika hari ini mereka berlaku seperti itu di Iraq, maka esok terjadi di Mesir, Jazirah Arab dan Sudan. Dan bahwa barangsiapa yang ingin membela kehormatannya maka hendaknya dia membelanya dari hari ini, jangan menunggu datangnya musuh sampai di depan pintunya untuk membela kehormatannya ketika itu. Saat itu sudah sangat terlambat waktu penyesalan.

    10. Mulailah dengan membersihkan pemikiran (pandangan) kepemimpinan pada diri mereka melalui buku–buku, kisah–kisah, dan realita–realita (taatilah pemimpinmu walaupun ia memukul punggungmu dan mengambil hartamu). Sebagaimana disebutkan dalam hadits. Dan kebalikannya.

    “Ya Allah barangsiapa yang mengurusi suatu urusan umatku lalu ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia. Dan barangsiapa yang mengurusi suatu urusan umatku lalu ia berlaku baik, maka berlaku baiklah kepadanya”. (HR. Muslim).

    Inilah perkara–perkara terpenting yang dapat dilakukan oleh para “Pembela Jihad” melaluinya, dapat membuat suasana yang sesuai dengan keluarga dan sosial (masyarakat) agar menjadi sebuah masyarakat dan keluarga yang mempersiapkan diri untuk berjihad, atau minimal mempersiapkan mereka untuk menerima kepergiannya menuju jihad. Dengan mengingatkan bahwa tidak hak izin kepada kedua orang tua ketika jihad menjadi fardhu ain.

    PERAN SERTA ORANG YANG TIDAK HADIR DALAM JIHAD DALAM MEMBANTU DI GARIS DEPAN

    Setelah kita menyempurnakan latihan dan persiapan yang berkaitan dengan mujahadatun nafs dan wilayah pengaruhnya (keluarga dan teman), maka tibalah waktunya sekarang masuk ke dalam medan perang. Medan perang kali ini tidak biasa sebagaimana perang–perang sebelumnya, jangan engkau bayangkan terjadi baris pemisah antara dua pasukan. Perang hari ini telah berkelompok–kelompok menjadi 3 dimensi saling menyerang dan tidak ada batas akhirnya, dan barisan peperangan melawan musuh menjadi beraneka ragam dan banyak sekali. Terkadang terjadi di medan perang di atas tanah, dan terkadang terjadi di salah satu medan, dan terkadang terjadi di salah satu saluran televisi, dan terkadang terjadi di situs–situs internet.

    Terkadang terjadi pada sebuah buku, makalah atau saluran telepon dalam salah satu acara televisi, dan semuanya mendapatkan pahala. Berdasarkan hal ini maka sesungguhnya medan jihad hari ini menjadi dapat dipenuhi oleh orang–orang yang dekat maupun yang jauh, bagi orang–orang yang tidak dimudahkan baginya jalan masuk menuju medan jihad sebenarnya, atau berhubungan dengan para pemimpin–pemimpin front yang telah membantu beberapa orang tertentu tidak masuk ke medan perang dan mereka tetap di luar sebagai pemasok logisitik. Maka wilayah batas negeri islam (tsugur) menjadi banyak sekali. Tidak cukup hanya untuk memback up para pemanggul senjata, pembuat bom dan ranjau.

    Jika para pemanggul senjata dan berperang dengan darahnya adalah mujahidin yang paling utama dan dia berada di garis depan di medan perang, maka sesungguhnya garis depan ini memerlukan garis kedua agar ia terus berjalan dan berkembang. Sangat membutuhkan orang yang memberikan bantuannya dengan harta, kata–kata dan segala hal yang dapat memperpanjang jihadnya dan menambah keteguhannya. Dan setiap orang yang melakukan pekerjaan itu kita namakan dengan garis kedua bagi jihad.

    Oleh karena itu kami katakan: "Jika bagimu belum ada kesempatan menjadi yang berada di garis depan dalam jihad dan engkau belum mampu berhijroh ke medan perang, maka janganlah engkau mengharamkan dirimu sendiri untuk menjadi para tentara garis kedua. Karena jihad melawan musuh tidak hanya sebatas memeranginya secara langsung.

    Lalu apa saja peran dari garis kedua dan apa harapan kita agar kita dapat perbuat darinya?

    Di garis kedua ini engkau bertanggung jawab untuk memenuhi apa saja yang dibutuhkan para mujahidin, yang dapat memperpanjang keteguhan mereka dalam perang di garis depan (pertama). Untuk lebih mengenal definisi ini maka kami beri contoh kepadamu secara singkat berikut ini :

    1. Membutuhkan harta untuk membantu mereka dalam persenjataan, perlengkapan dan perbekalan.

    2. Membutuhkan obat–obatan dan tempat yang aman untuk lari ketika mundur dan bersembunyi dari musuh.

    3. Membutuhkan orang–orang yang dapat membantu mereka dengan rencana-rencana militer, ranjau dan tempat perburuan yang memungkinkan musuh dapat memburu.

    4. Membutuhkan orang–orang yang dapat membantu mereka dengan informasi–informasi tentang musuh mereka, bagaimana mereka bergerak, bagaimana mereka berpikir dan berencana.

    5. Membutuhkan orang–orang yang menolong mereka dengan kata–kata, buku–buku, program–program dan pena. Membutuhkan orang yang membantah pernyataan–pernyataan buruk yang mereka terima di berbagai sarana media massa.

    6. Membutuhkan orang–orang yang menghubungi salah satu program atau berita TV, agar dapat membela para mujahidin dengan kata–kata dan mencela para munafikin dan kaum kafir dengan kata–kata.

    7. Membutuhkan orang–orang yang menyampaikan suara mereka kepada dunia, hingga dunia mendengar apa yang tidak disukai oleh musuh–musuh untuk mendengarnya.

    8. Membutuhkan orang–orang yang menghembuskan isu–isu di barisan musuh dan menimbulkan perpecahan diantara mereka.

    9. Membutuhkan orang–orang yang berdo'a bagi mereka dengan kemenangan dan keteguhan di tengah malam sedangkan manusia tidur.

    10. Membutuhkan orang–orang yang menggembosi musuh dan melahirkan perseteruan internal ditubuh musuh sendiri.

    11. Membutuhkan orang–orang yang menulis nama–nama mereka di atas dinding masjid dan di atas dinding sekolah.

    12. Membutuhkan orang–orang yang meludahi muka musuh mereka dan anjing–anjingnya jika melihat mereka di negeri mereka, menghina dan mengusirnya dari negeri mereka.

    13. Membutuhkan orang-orang yang memutus bantuan musuh, orang-orang yang menghalangi gerakan bantuan tersebut dengan segala cara hingga walau hanya dengan meletakkan paku-paku di jalanan yang dilalui oleh bantuan tersebut.

    14. Membutuhkan orang–orang yang menunjukkan kepada mereka tentang informasi rahasia dan intelejennya tentang tempat–tempat keberadaan para antek, pengkhianat dan anjing–anjing penjajah. Bahkan hal ini termasuk jihad di garis depan. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mempertanyakan kalian tentang berlambat–lambat kalian dari hal itu.

    “Bukankah termasuk jihad di Iraq adalah berperang melawan antek, pengkhianat dan anjing–anjing penjajah?” lalu kalian menjawab, “ya”. Kami katakan bagi orang diantara kalian yang memiliki tekad untuk berpindah dari garis kedua menuju garis depan, dan yang memiliki tekad yang tinggi dan mencari kesyahidan dengan jujur .

    Demi Allah Subhanahu wa Ta'ala... demi Allah Subhanahu wa Ta'ala... tentang para antek–antek itu janganlah mereka mereka mendatangi kami dari arah kalian.”

    Jika kalian melihat atau mendengar tempat keberadaan mereka, maka tangkaplah dan bunuhlah mereka, dan jika kalian mampu menawannya maka lakukanlah. Dan jika kalian tidak mampu dan tidak ada cara untuk membunuh mereka kecuali dengan amal isytisyhadiyah (aksi syahid), maka marilah menuju kesyahidan.

    Pilihlah dari kalian siapa yang kalian siapkan untuk mati syahid. Sesungguhnya jika kalian begitu maka kalian telah melakukan khidmat yang besar bagi saudara-saudara kalian para mujahidin di Iraq. Karena para anjing dan antek-antek tersebut di iraq sangat-sangat berhati-hati dan banyak sekali pengawal sehingga tidak mampu menembus mereka. Namun jika di luar Iraq, mereka sangat sedikit pengawalnya, dan sangat tidak waspada. Karena itu kesempatan membunuh mereka sangat terbuka.

    Dan sesungguhnya kami sangat heran bahwa ada saluran berita yang sangat memerangi kaum muslimin dan membela sekutu salibis–rofidhi dalam melawan pelaku jihad serta melecehkan kehormatan mereka. masih tetap ada hembusan racunnya di negara–negara arab tanpa ada seorangpun dari kalian yang memeranginya.

    Wahai saudara kami para pembela jihad, sesungguhnya kewajiban kalian hari ini adalah berdiri tegak di hadapan kebathilan para penjajah dan anjing–anjingnya, dan kebathilan–kebathilan ini mencakup saluran–saluran berita dan majalah–majalah yang memusuhi jihad serta para wartawan, koresponden dan yang berkaitan dengan perang global di saluran–saluran TV itu.

    Dan begitu juga para politikus Iraq, khususnya para pemimpin partai yang masuk dalam pemerintahan Iraq. terutama partai–partai rhofidhoh yang sebagian besarnya termasuk pembuat undang–undang shafawy terkini.

    15. Membutuhkan orang–orang yang membantu mereka dengan informasi intelejen tentang tempat–tempat keberadaan pangkalan militer dan gudang–gudang senjata yang dipersiapkan oleh para musuh.

    16. Membutuhkan orang–orang yang memberikan beberapa saat dari waktunya bagi mereka untuk berselancar di internet membuka halaman beberapa situs internet yang memusuhi mereka untuk membantahnya dan memuji para mujahidin serta membela mereka tanpa terlihat.

    17. Membutuhkan orang–orang yang menghubungi saluran berita musuh lalu menelanjangi para musuh dan antek–anteknya dan juga menggoncangkan mereka dan berkata dengan suara yang tinggi “Hidup Mujahidin!!“

    18. Membutuhkan orang–orang yang menulis walau setiap pekan satu makalah yang memuji para mujahidin dan mengirimkannya ke beberapa situs dan media.

    19. Membutuhkan orang–orang yang jika melihat seorang warga Amerika ia meludahi wajahnya dan orang–orang yang jika melihat seorang syiah majusi ia memukulnya dengan sandal.

    20. Membutuhkan orang–orang yang jika dikatakan kepadanya ’bangkitlah’ maka mereka segera bangkit dalam sebuah perjalanan atau demo dalam rangka berhujjah atau sebagai solidaritas.

    21. Membutuhkan orang–orang yang jika dikatakan kepadanya ‘boikotlah produk–produk Iran’ maka ia memboikotnya dan jika dikatakan kepada mereka sesungguhnya saudara–saudara kalian sangat membutuhkan tenda, mereka jual pakaian–pakaian mereka untuk membeli tenda tersebut.

    22. Membutuhkan orang–orang yang mengirimi buku–buku, majalah–majalah agama dan ilmiyah bagi mereka yang mana akal mereka dan anak–anak mereka menyerapnya dan menjaga jiwa mereka dari serangan budaya salibis dan majusi.

    23. Membutuhkan orang–orang yang jika dikatakan kepada mereka "boikotlah saluran–saluran Televisi Arab milik Bani Salul dan Liberal Amerika, Majusi dan Menara Rofidhoh" maka mereka memboikotnya dan mengusir seluruh kantor–kantor pusat dan korespondennya dari negerinya.

    24. Membutuhkan orang–orang yang jika dikatakan kepadanya saudara kalian membutuhkan do'a, maka mereka segera bangkit berdo'a semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala membinasakan para musuh, menghancurkan sekutu mereka dan memenangkan para mujahidin dari musuh–musuhnya.

    Semua ini dan yang lebih dari ini dibutuhkan oleh saudara–saudara kalian digaris depan, lalu apakah anda siap untuk memberikan pertolongan tersebut? Sesungguhnya semua yang diatas adalah bagi orang yang tidak mampu berjihad di negerinya sehingga ia termasuk orang yang berada digaris kedua.

    * * * * *

    PENUTUP

    Saudara kami para pembela jihad, gembosilah para musuh dari kami dengan yang kamu suka dan bagaimana kamu mau, dan janganlah kalian menunggu perintah kami. Bergeraklah masing-masing kalian dari lubuk hatinya, karena banyak aksi-aksi militer tidak membutuhkan lebih dari lima orang. Dan kalian tidak perlu menunggu orang-orang yang membimbing dan mengarahkanmu menuju sasaran, karena kami sekarang telah menerangkan kepada kalian beberapa sasaran dan telah kami tentukan bagi kalian beberapa sarana, maka bergeraklah sebagai para mujahidin yang mendapat petunjuk.

    Janganlah kalian berkata sesungguhnya amal kita tidak bermanfaat, apa faedahnya menghubungi saluran–saluran berita dan memuji sebagian para mujahidin? Maka kami katakan kepada kalian sesungguhnya kami sangat membutuhkan orang–orang yang memuji jihad dan mengangkat urusan–urusan mujahidin. Dan kalian tidak tahu besarnya kesenangan yang dirasakan oleh para mujahidin ketika menyaksikan orang yang memuji mereka, maka memuji mereka berarti sudah pasti memuji prinsip mereka dan mencela musuh mereka.

    SAUDARAKU MUSLIM...Janganlah engkau meremehkan apa yang telah aku sebutkan padamu walaupun engkau anggap mudah karena (1 dirham telah mengalahkan 100 ribu dirham). Dan kamu sekarang telah memilikinya, selain itu maka janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikitpun dan janganlah kamu menjadi orang yang di luar bagian jihad yang kamu mengira bahwa kamu dan amalmu tidak berfaedah selama kamu tidak membawa pistol di tanganmu. Bisa jadi engkau mendapatkan pahala orang–orang yang memegang pistol jika engkau memberi bantuan kepada mereka dengan aman atau ikut andil dalam memindahkan lembaran kertas walaupun kecil yang dengannya memiliki peran dalam menyelamatkan seorang mujahidin dari taring–taring kezhaliman arab maupun ajam (non arab), atau engkau menggantikan keluarga mujahidin dengan kebaikan dari orang yang telah engkau kenal dll. Karena, Sesungguhnya dengan satu anak panah Allah memasukkan tiga orang kedalam surga. Pertama, pembuatnya yang dalam membuatnya berniat kebaikan, kedua pemanahnya yang ketiga pembawanya. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasai dan ia hasan dengan penguatnya).

    Lalu berita gembira apa lagi setelah berita gembira ini? Dan bisa jadi yang tidak hadir seperti hadir. Tidakkah kamu ingat bagaimana Rosul kita Shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangannya yang lain sebagai ganti tangan Utsman dalam Baiatur Ridwan, karena ia telah di utus oleh Nabi dalam tugas yang penting karena Baiatur Ridwan terjadi setelah Utsman pergi ke Makkah, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dengan tangan kanannya, “ini tangan Utsman” lalu ia memukulkan ke tangannya yang lain dan bersabda “ini untuk Utsman” (HR. Al Bukhori).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!