FORUM PENGAJIAN QUR'AN HADITS

"Kami hanya ingin menegakkan nilai-nilai Al-Quran dan Al-Hadits"
cbox

Selasa, 09 Juli 2013

Peran Ilmuwan dan Sains Islam Dalam Membentuk Peradaban Dunia (4)

Peran Ilmuwan dan Sains Islam Dalam Membentuk Peradaban Dunia (4)

Sains Di Era Mesopotamia dan Mesir

Bangsa Yunani dari era klasik percaya bila mereka mendapatkan pengetahuan mereka dari bangsa Mesopotamia dan Mesir.  Herodotus sangat mengagumi bangsa babilonia yang berhasil menemukan alat gnomon, sebuah alat penghasil bayangan pada instrument jam matahari (sundial), yang digunakan bangsa Yunani untuk menentukan jumlah jam dalam sehari dan musim-musim dalam setahunnya. Menurut Herodotus bangsa Mesir dalam studi astronomi menemukan perhitungan tahun berdasarkan matahari (solar) dan merupakan bangsa pertama yang mebagi waktu setahun dalam 12 bagian.

Bangsa Mesir juga menemukan ilmu geometri yang kemudian oleh bangsa Yunan dibawa pulang kembali ke negeri mereka sendiri. Bangsa Mesir mengembangkan teori geometri sehingga mereka bisa membagi-bagi lagi negeri mereka setelah Lembah sungai Nil mengalami banjir tahunan. Merekea juga memakai ilmu geometri yang lebih maju untuk membuatrancangan monumen-monumen besar  seperti piramida yang membuat bangsa Yunani terkesan saat mereka pertama kali dating ke Mesir dan membangun koloni dagang di delta sungai Nil.

Namun demikian sebenarnya ilmu geometri bangsa Mesir saat itu masih terbatas pada perhitungan-perhitungan bidang segitiga, segi empat, bujur sangkar dan lingkaran, dimana mereka memakai nilai yang cukup akurat yaitu 3,16 untuk "phi" dan juga untuk mencari besaran volume dasar msalnya volume piramida terpotong. Namun pengetahuan tersebut belum menyentuh ilmu geometri abstrak yang banyak mempengaruhi  kepada ilmu matematika astronomi.

Ada satu bidang dimana bangsa Mesir mempengaruhi astronomi Yunani yaitu dalam pembuatan sistem penanggalan mereka.  Kalender umum Mesir adalah kalender yang betul-betul efisien, terdiri atas 12 bulan yang masing-masing ada 30 hari, yang tidak berkaitan dengan fase-fase peredaran bulan, dengan 5 hari tambahan di akhir setiap tahun. Otto Neuegebauer mengemukakan bahwa sistem penanggalan Mesir dijadikan acuan sistem astronomi standar yang bertahan sampai melewati abad pertengahan dan masih digunakan oleh Copernicus dalam membuat table-tabel lunar (bulan) dan table planetnya. Dia juga mengatakan bahwa sistem penanggalan Mesir itu telah dihidupkan kembali oleh Raja Yazdigerd di Persia, tak lama sebelum dinasti sasanian jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Kerajaan Persia yang dimaksud adalah dimulai sekitar tahun 632 SM. (WD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiro , Atas Komentarnya Semoga Alloh Paring aman, selamat, lancar, berhasil, barokah...!